BeritaDaerahPeristiwa

Masjid Megah di Kantor Bupati: Dibangun di Awal, Terbakar di Akhir

65
×

Masjid Megah di Kantor Bupati: Dibangun di Awal, Terbakar di Akhir

Sebarkan artikel ini

Kondisi Masjid pasca kebakaran (Dok, Istimewa)

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net- Masjid di kawasan Kantor Bupati Dharmasraya itu berdiri megah, menjadi saksi perjalanan kepemimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Dibangun dengan anggaran sekitar Rp1 miliar, masjid tersebut rampung pada 2018, menjadi kebanggaan bagi aparatur dan masyarakat yang berkunjung ke pusat pemerintahan. Namun, di penghujung masa jabatan Sutan Riska, masjid ini justru dilanda kebakaran.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 17 Januari 2025. Beruntung, kobaran api tidak sampai melahap seluruh bangunan. Kerugian yang ditimbulkan disebut-sebut tidak terlalu besar. Namun, tetap saja kejadian ini mengundang tanda tanya besar: bagaimana mungkin sebuah masjid yang berdiri kokoh dan terpisah dari bangunan lain bisa terbakar begitu saja?

Dari Simbol Religi ke Tragedi Api

Ketika pertama kali dibangun, masjid ini dirancang sebagai tempat ibadah representatif bagi pegawai dan tamu yang berkunjung ke Kantor Bupati Dharmasraya. Dengan anggaran yang cukup besar, material yang digunakan pun tentunya bukan sembarangan.

Masjid ini bukan sekadar tempat salat, tetapi juga menjadi simbol pembangunan era kepemimpinan Sutan Riska. Setiap Jumat, masjid selalu dipenuhi jemaah, mulai dari pegawai pemerintahan hingga masyarakat sekitar. Ornamen-ornamen yang menghiasi interiornya memberikan kesan megah, mencerminkan niat besar dalam pembangunannya.

Namun, ketika api mencicipi bangunan itu, simbol kebanggaan tersebut seakan diuji oleh waktu.

Spekulasi dan Pertanyaan Publik

Sejak kejadian kebakaran, banyak yang mempertanyakan penyebabnya. Apakah korsleting listrik? Kelalaian manusia? Atau justru faktor lain yang belum terungkap?

Masjid yang terpisah dari bangunan lain seharusnya lebih aman dari risiko kebakaran akibat perambatan api. Namun, kenyataannya, si jago merah tetap menemukan celah untuk merasakan sedikit bangunan itu.

Baca Juga :  Peserta PKA Angkatan II Kembangkan Aplikasi Tracer Study Mandiri

Beberapa pihak menilai, insiden ini bisa menjadi momentum evaluasi terhadap perawatan bangunan publik, terutama yang dibangun dengan dana besar. Apakah bahan bangunannya benar-benar berkualitas? Apakah sistem keamanan dan pemeliharaannya sudah memadai?

 

Akhir yang Ironis

Perjalanan masjid ini seperti mencerminkan babak awal dan akhir dari kepemimpinan Sutan Riska di Dharmasraya. Dibangun di masa jabatannya, lalu terbakar di penghujung pemerintahannya.

Editor: Yanti

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *