BeritaChannel BeritaCommunityDaerahEntertainmentHukrimHukumKriminalLifestyleNasionalOpiniPendidikanPeristiwaPolriSosial

Jaringan Perampokan Bersenjata di Dharmasraya: Dua Warga Lokal Jadi Informan, Dibayar Puluhan Juta

2344
×

Jaringan Perampokan Bersenjata di Dharmasraya: Dua Warga Lokal Jadi Informan, Dibayar Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini

Dua Warga Lokal Jadi Informan di kasus perampokan bersenjata api di Pulau Punjung dan Sungai Betung Koto Baru (Dok, Mediainvestigasi.net/Yanti)

 

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net– Kasus pencurian bersenjata api yang mengguncang Dharmasraya semakin terang benderang. Polres Dharmasraya berhasil menangkap dua warga lokal yang berperan sebagai pemberi informasi dan penyedia tempat bagi komplotan perampok. Keduanya diduga kuat membantu enam pelaku utama dalam menjalankan aksi mereka di dua lokasi, yakni BRI Link serta warung swalayan Bon Jovi di Pulau Punjung dan Sungai Betung, Koto Baru.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan SIK, dalam konferensi pers di Mako Polres, Rabu (5/3/2025), mengungkapkan bahwa kedua tersangka yang diamankan berinisial H (33) dan W (35).

“H berperan sebagai penyedia tempat menginap bagi para pelaku sebelum mereka beraksi, sedangkan W merupakan informan yang memberi tahu situasi dan kondisi di lokasi sasaran,” jelas AKBP Bagus, didampingi Kasatreskrim Iptu Evi Hendri Susanto.

Dua Warga Dharmasraya Jadi Bagian Jaringan Kejahatan

Penangkapan ini bermula dari kerja sama Polres Dharmasraya dengan beberapa Polres lain. Polisi berhasil mengamankan H dan W di kediamannya di Jorong Muromau Sungai Kambuik dan Jorong Lubuk Bulang Gunung Selasih Kecamatan Pulau Punjung, mengungkap fakta mengejutkan bahwa mereka terlibat langsung dalam memfasilitasi kejahatan tersebut.

Sementara itu, dua pelaku lainnya, K dan BS, telah lebih dulu ditangkap dan ditahan di Polres Musi Banyuasin, Polda Sumatera Selatan, sementara empat pelaku lainnya masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Lebih parahnya, keterlibatan H dan W bukan tanpa imbalan. Mereka menerima bayaran antara Rp15 juta hingga Rp20 juta dari enam pelaku perampokan tersebut.

Jaringan Kejahatan yang Butuh Pengawasan Ketat

Terungkapnya peran warga lokal dalam aksi kriminal berskala besar ini menjadi pukulan bagi keamanan di Dharmasraya. Fakta bahwa pelaku utama bisa mendapatkan informasi detail dari orang dalam membuktikan bahwa kejahatan terorganisir ini memiliki jaringan kuat, bahkan hingga ke masyarakat lokal.

Baca Juga :  Judi Togel Online Disikat Jajaran Sat Reskrim Polres Bukittinggi

Kasus ini sekaligus menjadi alarm bagi pihak kepolisian dan masyarakat untuk lebih waspada. Kejahatan semacam ini bukan hanya dilakukan oleh kelompok dari luar daerah, tetapi bisa mendapat dukungan dari warga setempat yang tergiur dengan imbalan uang.

Kapolres Dharmasraya menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar empat pelaku yang masih buron dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam kejahatan ini.

“Kasus ini belum selesai. Kami masih memburu empat pelaku lainnya dan siapa pun yang membantu mereka akan kami tindak,” tegas AKBP Bagus Ikhwan SIK.

Dengan adanya kasus ini, masyarakat Dharmasraya diimbau untuk lebih berhati-hati dan segera melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. Jangan sampai, warga lokal justru menjadi bagian dari kejahatan yang merugikan daerah sendiri.

Editor: Yanti 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *