BeritaDaerahPembangunan

Sport Center Dharmasraya: Ikon Rp 90 Miliar yang Terabaikan di Era Pemerintahan Sutan Riska

692
×

Sport Center Dharmasraya: Ikon Rp 90 Miliar yang Terabaikan di Era Pemerintahan Sutan Riska

Sebarkan artikel ini
oplus_0

Kondisi Sport Center Dharmasraya Ikon Rp 90 Miliar (Dok, Mediainvestigasi.net/Yanti)

 

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net – Gedung sport center yang dibangun dengan anggaran fantastis sekitar Rp 90 miliar dari APBD Kabupaten Dharmasraya kini berubah menjadi simbol kegagalan pengelolaan aset daerah. Selama bertahun-tahun masa pemerintahan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, tidak ada alokasi anggaran untuk pemeliharaan gedung yang seharusnya menjadi ikon olahraga kabupaten ini.

Kondisi bangunan yang kini menyerupai sarang hantu memancing kritik tajam dari masyarakat. Dimana terlihat Platform 90 persen sudah lapuk, 80 persen kaca jendela pecah, dan lantai keramik 60 persen hancur. Apa yang dulu menjadi kebanggaan, kini memprihatinkan.

Sport center Dharmasraya pernah menjadi lokasi sejumlah acara besar, baik kegiatan olahraga maupun seremonial pemerintah. Lapangan bolanya digunakan untuk turnamen bergengsi seperti Sutan Riska Cup, Peringatan HUT Dharmasraya, hingga Road Race Championship 2024 oleh Polres Dharmasraya. Bahkan, ulama besar Ustadz Abdul Somad pernah mengunjungi lokasi ini dan melihat langsung kondisinya yang memprihatinkan.

Namun, di balik kemeriahan acara tersebut, perhatian terhadap pemeliharaan gedung sama sekali tak terlihat. Kritik pun mengarah kepada Bupati Sutan Riska, yang selama duo periode masa jabatannya dianggap abai terhadap kebutuhan perawatan aset ini.

Masyarakat Kecewa: Di Mana Komitmen Pemkab?

Zulkifli (45), seorang warga yang rutin berolahraga di area sport center, menyampaikan rasa kecewanya terhadap pemerintah daerah.
“Sport center ini luar biasa waktu baru dibangun. Gedungnya besar dan fasilitasnya bagus. Tapi sekarang malah rusak parah. Saya heran kenapa selama ini Pemkab, khususnya Pak Bupati, tidak pernah menganggarkan perawatan,” katanya.

Zulkifli menambahkan, masyarakat sudah lama mempertanyakan keberpihakan Pemkab terhadap aset publik seperti ini. Menurutnya, Pemkab seharusnya bertanggung jawab menjaga fasilitas yang dibiayai dengan uang rakyat.

Baca Juga :  Kapolres Dharmasraya Kerahkan Jajaran untuk Ungkap Pelaku Perampokan dan Penembakan di Sungai Betung
Kondisi Platform, jendela kaca, lantai Sport Center Dharmasraya tahun ke tahun.

 

Sorotan pada Kepemimpinan Sutan Riska.

Selama dua periode menjabat, Sutan Riska dianggap kurang memperhatikan keberlanjutan aset-aset strategis daerah. Anggaran besar yang dikeluarkan untuk membangun sport center ini justru terasa sia-sia karena tidak diimbangi dengan pemeliharaan yang memadai.

“Proyek besar seperti sport center ini memang bagus di awal. Tapi tanpa perawatan, hasilnya hanya jadi monumen pemborosan. Apa artinya membangun gedung besar jika akhirnya dibiarkan rusak?” ujar seorang pengamat pembangunan daerah yang enggan disebut namanya.

Ia menambahkan, pengabaian terhadap aset ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng citra Pemkab Dharmasraya. Dalam konteks politik, ini menunjukkan kurangnya visi keberlanjutan dalam pengelolaan aset daerah.

Masyarakat Dharmasraya kini mendesak Pemkab, untuk segera mengalokasikan anggaran pemeliharaan sport center.
“Kalau terus dibiarkan, kerusakan akan semakin parah dan biayanya lebih mahal lagi. Sudah waktunya pemerintah bangun dari tidur panjang mereka dan menyadari pentingnya menjaga aset ini,” tegas Zulkifli.

Sport center seharusnya menjadi pusat aktivitas olahraga yang mendorong prestasi dan kebersamaan masyarakat. Namun, tanpa perhatian dari pemerintah, bangunan ini justru menjadi simbol kegagalan.

Editor: Yanti 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *