Dharmasraya, Mediainvestigasi.net- Di jantung Dharmasraya, Sungai Batanghari bukan hanya sekadar aliran air yang mengalir tenang; ia adalah sumber kehidupan dan rasa bagi masyarakat setempat. Dari sungai inilah, berbagai jenis ikan segar yang menjadi favorit penduduk Dharmasraya berhasil ditangkap dan dihidangkan di meja makan setiap harinya.
Ikan Sungai Batanghari: Harta Karun dari Perairan.
Setiap pagi, para nelayan lokal berangkat dengan jaring di tangan, menelusuri perairan Batanghari untuk menangkap ikan-ikan yang kaya rasa dan penuh gizi. Hasil tangkapan mereka kemudian dijajakan di pasar tradisional, seperti Pasar Lawai, tempat di mana cerita sungai ini berlanjut ke tangan para pedagang ikan.
Di antara jenis-jenis ikan yang paling dicari, ada ikan baung yang dagingnya empuk dan gurih, serta ikan soma dengan cita rasa unik yang cocok diolah menjadi berbagai macam masakan. Tidak ketinggalan, ikan lokek dan patin, yang terkenal dengan dagingnya yang lembut, sangat digemari untuk diolah menjadi pindang atau digoreng renyah.
Bagi mereka yang suka dengan olahan ikan panggang, ikan tapa dan ikan buan adalah pilihan yang sempurna. Sementara itu, ikan barau dan siluang sering dijadikan pilihan untuk hidangan berkuah, karena dagingnya yang manis dan lembut. Jangan lupa juga dengan ikan bansai, paweh, dan ngongai, ikan-ikan yang mungkin tidak selalu dikenal di luar Dharmasraya, tetapi di sini, mereka adalah primadona yang dicari setiap harinya.
Pasar Tradisional Lawai: Tempat Bertemunya Tradisi dan Selera
Salah satu pedagang di Pasar Tradisional Lawai mengungkapkan dengan bangga bahwa ikan-ikan yang dijual di lapaknya semuanya adalah hasil tangkapan segar dari Sungai Batanghari, didapatkan menggunakan jaring (jala). Setiap ikan yang ditawarkan tidak hanya menjanjikan rasa, tetapi juga membawa jejak tradisi dan budaya lokal.
Tidak heran, pasar ini selalu ramai dipadati oleh pembeli yang mencari ikan segar untuk sajian sehari-hari. Bagi masyarakat Dharmasraya, menikmati ikan hasil tangkapan dari Batanghari adalah bagian dari identitas kuliner yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka.
Dengan berbagai jenis ikan yang tersedia, masyarakat Dharmasraya bisa menikmati kekayaan kuliner lokal yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghubungkan mereka dengan alam dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sungai Batanghari bukan hanya memberi mereka kehidupan, tapi juga kebanggaan akan warisan kuliner yang tiada duanya.
(Yanti)