Rumah Adat Minangkabau (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net– Ranah Minang yang selama ini dikenal sebagai negeri beradat dan beragama, kini dihadapkan pada tantangan besar. Tawuran, bullying, balap liar, hingga pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur semakin marak. Seakan belum cukup, ancaman narkoba dan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) mulai mencuat ke permukaan, salah satunya di daerah Dharmasraya, di mana satu per satu pelaku berhasil diringkus oleh pihak kepolisian setempat.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah meningkatnya jumlah penderita HIV di 2024 dari data Dinas Kesehatan. Dimana tahun sebelumnya, angka tersebut melonjak menjadi 44 pasien. Fakta ini mencerminkan bagaimana degradasi moral dan sosial mulai menggerogoti Minangkabau, wilayah yang selama ini menjunjung tinggi nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?
Muncul pertanyaan besar: siapa yang harus bertanggung jawab atas kondisi ini? Apakah hanya tugas pemerintah dan aparat penegak hukum? Bagaimana peran tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, serta ninik mamak dalam menyikapi fenomena ini?
Pemerintah daerah tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan kebijakan yang bisa menekan angka kenakalan remaja dan kejahatan sosial. Namun, kebijakan saja tidak cukup tanpa peran aktif dari masyarakat. Tokoh adat dan ulama yang dulu menjadi pilar dalam membimbing anak kemenakan kini harus kembali ke garda terdepan, membentengi generasi muda dari arus negatif yang semakin deras.
Dibiarkan atau Dilawan?
Jika fenomena ini dibiarkan tanpa ada tindakan nyata, bukan tidak mungkin Minangkabau akan kehilangan identitasnya. Masyarakat Minang yang sejak dulu dikenal dengan kekuatan adat dan agama bisa tergerus oleh modernisasi tanpa kendali.
Apakah Minangkabau berada di ujung kemusnahan? Jawabannya tergantung pada sejauh mana kepedulian kita dalam menegakkan kembali marwah adat dan agama. Jika dibiarkan, kita mungkin akan menyaksikan kehancuran moral yang lebih besar. Namun, jika dilawan dengan pendekatan yang tepat—melalui pendidikan, penguatan nilai-nilai agama, serta penegakan hukum yang tegas—maka masih ada harapan untuk menyelamatkan generasi mendatang.
Editor: Yanti
Today, I went tto the beach frontt with mmy kids.
I foundd a sea shell and gave iit too my 4 year old daughter and saiud “You can hear the ocean if you put this to your ear.”
She puut thhe shell to herr eear annd screamed.
Thee was a hermit crab inside andd iit piknched hher ear.
Shhe nwver wants too go back! LoL I know this is completeky
off topic buut I had to tell someone!
Thank you for every other excrllent post. Were else mayy jus anyvody get that typpe off information in ssuch an iddeal merhod of writing?
I have a presentation subvsequent week, and I’m at tthe searchh ffor ssuch information.