Dharmasraya –Mediainvestigasi.net– Pasar memiliki peran penting dalam sejarah ekonomi dan sosial di Indonesia. Sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno hingga era modern, pasar telah menjadi pusat perdagangan, interaksi sosial, dan perkembangan budaya. Berikut adalah gambaran singkat tentang sejarah pasar di Indonesia:
1. Zaman Kerajaan (Sebelum Abad ke-16)
Pada masa ini, pasar di Indonesia mulai terbentuk di sekitar pusat-pusat kekuasaan, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa. Pasar-pasar ini berfungsi sebagai tempat pertukaran barang antara pedagang lokal dan asing, termasuk dari India, Tiongkok, dan Arab. Komoditas utama yang diperdagangkan meliputi rempah-rempah, kain, dan logam mulia.
2. Zaman Kolonial (Abad ke-16 hingga Awal Abad ke-20)
Kedatangan bangsa Eropa, seperti Portugis, Belanda, dan Inggris, mengubah dinamika pasar di Indonesia. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Kompeni Belanda mendirikan monopoli perdagangan dan mengendalikan pasar-pasar utama, terutama untuk komoditas rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan lada. Pada masa ini, pasar-pasar mulai berkembang di kota-kota pelabuhan yang didirikan oleh penjajah, seperti Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Makassar.
3. Zaman Kemerdekaan (1945 hingga 1960-an)
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pasar kembali menjadi pusat kehidupan ekonomi rakyat. Pasar tradisional berkembang pesat sebagai tempat utama masyarakat untuk mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari. Pada periode ini, pasar juga menjadi simbol ekonomi kerakyatan, tempat di mana pedagang kecil dan menengah dapat berusaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Modernisasi dan Globalisasi (1970-an hingga Sekarang)
Pada era Orde Baru dan setelahnya, terjadi perubahan besar dalam struktur pasar di Indonesia. Pasar tradisional mulai bersaing dengan pasar modern, seperti supermarket, mal, dan pasar swalayan. Modernisasi ini mengubah pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat Indonesia, namun pasar tradisional tetap bertahan dan bahkan menjadi tujuan wisata budaya di beberapa daerah.
5. Era Digital dan E-Commerce
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar di Indonesia mengalami transformasi digital. E-commerce dan marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak telah menjadi alternatif baru bagi masyarakat untuk berbelanja. Meskipun demikian, pasar tradisional masih memainkan peran penting, terutama di daerah-daerah yang akses internetnya terbatas.
Pasar di Indonesia bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tetapi juga bagian integral dari budaya dan kehidupan sosial masyarakat. Dari masa ke masa, pasar telah beradaptasi dengan perubahan zaman, namun tetap mempertahankan fungsi utamanya sebagai pusat perdagangan dan interaksi sosial.
(Yanti)