Video Berlogo KPU beredar di media sosial (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net – Menjelang Pilkada Dharmasraya, media sosial dihebohkan oleh video kontroversial yang beredar luas. Video tersebut memperlihatkan logo KPU Dharmasraya dan mengajak masyarakat untuk memilih pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang memiliki visi misi, yang mengejutkan lagi, adanya pesan secara terang-terangan mengarahkan publik untuk memilih pasangan calon nomor urut 2.
Kasus ini menjadi sensitif karena 13 hari menjelang hari pencoblosan, dimana Dharmasraya tengah menghadapi Pilkada dengan satu pasangan calon melawan kotak kosong. Video tersebut dianggap sebagai upaya manipulatif untuk memengaruhi publik.
Benhard: “KPU Jangan Diam, Ini Sudah Pembohongan Publik”
Tokoh masyarakat Dharmasraya, Benhard, yang dikenal vokal dalam Pilkada, angkat bicara terkait video tersebut. Ia menuntut agar KPU Dharmasraya segera memberikan klarifikasi terkait penggunaan logo lembaga yang seolah mendukung salah satu pasangan calon.
“KPU seharusnya cepat mengambil sikap, jangan diam saja. Ini sudah pembohongan publik, di mana logo KPU dipakai untuk mengarahkan publik mencoblos pasangan nomor urut 2,” tegas Benhard. Ia juga mengingatkan bahwa tanpa klarifikasi resmi dari KPU, masyarakat bisa meragukan netralitas lembaga penyelenggara pemilu ini. “Jika KPU tidak memberikan klarifikasi, masyarakat akan mengira KPU tidak independen, memihak pasangan nomor 2. Ada apa dengan KPU Dharmasraya?” ucapnya lagi.
Warga Lapor Bawaslu, Desak Langkah Tegas
Tidak hanya Benhard, sejumlah warga Dharmasraya juga telah melaporkan video tersebut ke Bawaslu Dharmasraya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa lembaga pengawas pemilu mengambil tindakan dalam mengusut dugaan manipulasi informasi yang mengarah pada keberpihakan.
Masyarakat Dharmasraya kini menanti langkah tegas dari KPU, berharap lembaga tersebut segera membersihkan namanya dari isu keberpihakan.
KPU Dharmasraya dalam Sorotan Publik
Perkembangan ini menempatkan KPU Dharmasraya dalam sorotan tajam. Sebagai lembaga penyelenggara pemilu, KPU dituntut untuk proaktif dalam meredam isu yang dapat menggiring opini publik. Terlebih, dalam Pilkada dengan calon tunggal seperti ini, setiap informasi yang keluar menjadi krusial dalam menjaga netralitas pemilu.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju pencoblosan, publik berharap KPU Dharmasraya mengambil langkah tegas, memperjelas posisi dan peran mereka agar suasana demokrasi di Dharmasraya tetap kondusif dan terpercaya.
Editor: Yanti