Dharmasraya, Mediainvestigasi.net– Dalam hitungan hari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dharmasraya akan mengumumkan penetapan calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024, tepatnya pada 22 September, Masyarakat Dharmasraya telah menantikan momen ini, meski tak bisa dipungkiri bahwa semua mata tertuju pada satu-satunya pasangan yang melaju, Anisa Suci Ramadani dan Leli Arni.
Dengan hanya satu pasangan calon yang tersisa, Anisa-Leli tampaknya berjalan tanpa lawan. Mereka berhasil “mengunci” dukungan dari seluruh partai besar di Dharmasraya, yang berujung pada bubarnya pasangan lain, termasuk AG Romi, sebelum mereka sempat bertarung.
Meski demikian, survei media ini yang dilakukan di 52 nagari se-Kabupaten Dharmasraya mengindikasikan bahwa meski peluang Anisa-Leli tampak besar, mereka tetap harus berjuang keras untuk benar-benar memenangkan hati masyarakat.
Latar Belakang Anisa : Peluang atau Tantangan?
Anisa Suci Ramadani, sosok yang menjadi pusat perhatian, dikenal memiliki latar belakang pendidikan yang gemilang. Ia tumbuh besar di luar Dharmasraya, menempuh pendidikan hingga ke Amerika Serikat dan meraih gelar sarjana dari Universitas Columbia. Namun, justru hal ini yang membuat sebagian masyarakat skeptis. “Apakah dia benar-benar paham dengan akar budaya, adat, dan seluk-beluk Dharmasraya?” adalah pertanyaan yang sering dilontarkan.
Dharmasraya, sebagai wilayah dengan jejak kerajaan Minangkabau yang kuat, tetap mempertahankan adat dan tradisi lokal yang kental. Anisa, yang telah lama berada di luar negeri, dinilai oleh beberapa pihak mungkin tidak cukup memahami kebutuhan dan harapan warganya.
Meski demikian, Anisa-Leli telah menunjukkan komitmen kuat untuk merangkul masyarakat dan membawa perubahan, sebuah misi yang mereka canangkan dalam setiap kampanye.
Akankah Anisa Mampu Menaklukkan Keraguan?
Meskipun pasangan ini telah berhasil menggandeng dukungan dari partai-partai besar, pertanyaan utama tetap bergantung pada suara rakyat. Bagaimana penerimaan masyarakat terhadap sosok Anisa yang dianggap sebagai “pendatang” di kampung halamannya sendiri? Apakah pengalamannya di luar negeri dan visi modernisasinya akan cukup menarik perhatian warga, atau justru menjadi bumerang?
Dari hasil survei, sejumlah masyarakat mengakui bahwa pengalaman Anisa di luar negeri bisa menjadi aset besar untuk kemajuan Dharmasraya. Namun, tidak sedikit juga yang meragukan apakah ia mampu menjalankan roda pemerintahan dengan memahami konteks lokal, termasuk dinamika politik dan sosial yang ada di daerahnya.
Dengan sisa waktu yang ada, Anisa-Leli perlu bekerja lebih keras untuk memenangkan hati rakyat. Sosialisasi dan pendekatan yang lebih mendalam terhadap masyarakat akar rumput harus mereka lakukan untuk membuktikan bahwa mereka adalah pilihan tepat bagi Dharmasraya.
Di Balik Karpet Merah, Pertarungan Sejati Menanti.
Sekalipun Anisa-Leli tampaknya melenggang bebas di atas “karpet merah” Pilkada tanpa pesaing kuat, kemenangan mereka tidak serta-merta menjadi hal yang pasti. Pilkada 2024 ini menjadi ajang ujian bagi mereka, bukan hanya untuk meraih dukungan partai, tetapi lebih penting lagi, memenangkan kepercayaan masyarakat Dharmasraya.
Apakah perjalanan Anisa Suci Ramadani, sang “lulusan luar negeri,” akan berakhir dengan kemenangan yang gemilang? Atau sebaliknya, akankah dia justru kalah oleh tantangan lokal yang tak bisa diselesaikannya hanya dengan strategi politik? Jawabannya akan segera terungkap dalam waktu dekat.
(Yanti)