Anisa Suci Ramadani calon Bupati Dharmasraya 2024 (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net- Ditengah hiruk pikuk persiapan Pilkada Dharmasraya 2024, salah satu topik yang terus mengemuka adalah status pernikahan calon bupati Anisa Suci Ramadani. Masyarakat dari 461 jorong, 52 nagari, dan 11 kecamatan di kabupaten tersebut semakin penasaran terkait perbedaan mencolok antara Daftar Riwayat Hidup Anisa dan informasi yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya.
Pada Daftar Riwayat Hidup yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Anisa tercatat berstatus kawin. Namun, KTP miliknya menyatakan sebaliknya: belum kawin. Perbedaan ini memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat, yang tak hanya menantikan kejelasan dari Anisa, tetapi juga dari tim suksesnya. Sampai saat ini, keduanya seakan memilih untuk diam seribu bahasa, meninggalkan tanda tanya besar di benak warga.
Di nagari-nagari, warga berkumpul di warung-warung kopi, membahas isu ini dengan penuh semangat. “Kami cuma ingin tahu yang sebenarnya,” ucap salah satu warga, Ahmad, yang merasa isu ini penting untuk diungkap. “Bukan cuma soal status pribadi, tapi ini soal integritas calon pemimpin kami.”
Anisa, yang dikenal sebagai sosok berpendidikan tinggi dengan segudang prestasi, lulusan luar negeri, dan pengalaman kerja yang mumpuni, seharusnya bisa dengan mudah menjernihkan isu ini. Ia sempat dipandang sebagai angin segar bagi masa depan Dharmasraya, terutama dengan visi modern dan program-programnya yang diklaim progresif. Namun, keengganannya untuk berbicara mengenai masalah pribadi yang kini jadi konsumsi publik, mulai menimbulkan kekhawatiran.
Pentingnya transparansi dalam dunia politik, terutama terkait calon pemimpin, menjadi semakin nyata dalam konteks Pilkada. Masyarakat bukan sekadar ingin memilih pemimpin yang cerdas dan berprestasi, mereka ingin memastikan bahwa calon yang mereka pilih adalah sosok yang jujur dan bisa dipercaya. Di sinilah isu status pernikahan Anisa menjadi krusial. Bukan sekadar soal kehidupan pribadinya, melainkan soal kepercayaan publik terhadap integritas seorang calon pemimpin.
Bagi masyarakat, kejelasan status ini bukan hanya sekadar formalitas administratif. Dalam budaya yang masih kental dengan nilai-nilai keluarga dan integritas di Dharmasraya, status pernikahan mencerminkan tanggung jawab dan komitmen calon pemimpin di mata masyarakat. Apalagi, dengan posisi Anisa sebagai calon tunggal di Pilkada 2024, perhatian publik terhadap segala aspeknya menjadi semakin intens.
“Ini bukan tentang menyerang privasi,” tambah Yuli, seorang ibu rumah tangga yang sudah lama menetap di kecamatan Sitiung. “Tapi kami ingin pemimpin yang terbuka, yang bisa kami percayai sepenuhnya. Jika masalah sesederhana ini saja tidak dijelaskan, bagaimana kami bisa yakin dalam hal-hal yang lebih besar?”
Keheningan yang dipertahankan oleh Anisa dan timnya hanya memperburuk situasi. Seiring dengan terus berkembangnya isu, publik terus menanti klarifikasi, berharap bahwa di balik kebisuan ini terdapat alasan yang bisa dimengerti.
Dengan hitungan mundur menuju hari pemilihan, isu status pernikahan Anisa akan terus membayangi kampanyenya. Masyarakat Dharmasraya layak mendapatkan penjelasan yang jujur, sebagaimana mereka berhak untuk menentukan masa depan daerah mereka melalui pilihan yang sepenuhnya berdasarkan fakta, bukan sekadar dugaan. Anisa, sebagai calon pemimpin, harus menunjukkan bahwa ia siap menanggapi pertanyaan dengan transparansi dan kejujuran. Bagaimanapun, kepercayaan publik adalah kunci kemenangan yang sesungguhnya.
Editor: Yanti