BeritaDaerah

Lima BUMNag di Dharmasraya Mati Suri, Pemkab Fokus Tingkatkan SDM

188
×

Lima BUMNag di Dharmasraya Mati Suri, Pemkab Fokus Tingkatkan SDM

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Ilustrasi Gambar BUMNag (Dok, Istimewa)

 

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net – Sebanyak lima Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) di Kabupaten Dharmasraya mengalami kondisi mati suri sepanjang tahun 2024. Hal ini diungkapkan langsung oleh Muchli Endri Yose, Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam, dan Teknologi Tepat Guna Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Dharmasraya.

Menurut Muchli, salah satu penyebab utama stagnasi BUMNag ini adalah lemahnya pengelolaan akibat keterbatasan sumber daya manusia (SDM).

“Kami di DPMD sudah tiga kali melakukan sosialisasi dan kegiatan peningkatan kapasitas pengelolaan BUMNag sepanjang 2024. Alhamdulillah, beberapa BUMNag yang sempat tidak bergerak kini mulai menunjukkan perkembangan. Namun, masih ada lima BUMNag yang memerlukan perhatian khusus,” ujar Muchli.

BUMNag Sipangkur Dibekukan, Tidak Penuhi Tanggapan.

Salah satu BUMNag yang paling disorot adalah BUMNag Sipangkur. Menurut Muchli, pengelola BUMNag tersebut sudah bertahun-tahun tidak ada laporan bahkan sudah tiga kali diminta melengkapi dokumen laporan, namun hingga kini tidak ada tanggapan.

“Kami juga sudah dua kali memanggil ketua BUMNag Sipangkur melalui dinas, tapi tidak ada respons. Karena itu, operasionalnya sudah dbekukan,” tegasnya.

BUMNag dan Dana Desa: Peluang atau Beban?

Muchli menambahkan bahwa BUMNag mendapatkan anggaran sebesar 30 persen dari Dana Desa dengan tujuan utama meningkatkan Pendapatan Asli Nagari (PAN). Namun, jika sebuah BUMNag tidak produktif selama tiga tahun berturut-turut, Wali Nagari memiliki hak penuh untuk tidak lagi mengalokasikan dana desa bagi usaha yang sama.

“Kehadiran BUMNag tidak boleh membunuh atau bersaing dengan usaha masyarakat lokal. Sebaliknya, BUMNag harus menjadi motor penggerak ekonomi desa,” jelas Muchli.

Perhatian Pemerintah dan Masyarakat.

Kondisi BUMNag yang mati suri ini kembali menarik perhatian masyarakat dan pemerintah. Pasalnya, BUMNag berperan penting sebagai salah satu sumber PAN yang diandalkan desa, terlebih anggarannya berasal dari Dana Desa.

Baca Juga :  Sosok Abdurrachman Fotografer asal Bontang

DPMD Dharmasraya berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada lima BUMNag yang masih bermasalah. “Kami berharap ke depan SDM pengelola BUMNag semakin kompeten sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ungkap Muchli.

“Dengan peningkatan kapasitas yang terus diupayakan, pemerintah berharap keberadaan BUMNag mampu menggerakkan roda ekonomi di tingkat desa. Namun, tanpa komitmen dan sinergi yang kuat dari pengelola, program ini justru dapat menjadi beban bagi Dana Desa,” tambahnya lagi.

Editor: Yanti 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *