Ilustrasi Gambar anak-anak tengah bermain di wahana ayunan (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net – Status Kabupaten Layak Anak yang selama ini diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sedang diuji. Data terbaru dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Dharmasraya mengungkapkan peningkatan kasus predator anak, menunjukkan ancaman nyata terhadap anak-anak di wilayah ini.
Data 2023: Kasus Meningkat, Korban Anak Laki-Laki dan Perempuan Terus Bertambah
Pada tahun 2023, Dharmasraya mencatat lonjakan kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak, baik anak laki-laki maupun perempuan. Lima anak laki-laki dilaporkan menjadi korban predator, dengan empat kasus di Kecamatan Koto Besar dan satu kasus di Kecamatan Timpeh. Di sisi lain, jumlah korban anak perempuan jauh lebih tinggi, dengan 20 kasus yang tersebar di berbagai kecamatan. Kecamatan Pulau Punjung menjadi yang tertinggi dengan 6 kasus, diikuti Sitiung (3 kasus), Koto Besar (3 kasus), dan beberapa kecamatan lainnya. Tak hanya anak-anak, perempuan dewasa juga menjadi target, dengan tiga kasus yang terjadi di Pulau Punjung, Sitiung, dan Koto Besar.
Data 2024: Kasus Menurun Tapi Masih Mengkhawatirkan
Meski terdapat penurunan kasus pada 2024, bahaya predator anak masih menghantui. Tercatat tiga anak laki-laki kembali menjadi korban, dua di antaranya di Kecamatan Sitiung dan satu di Sungai Rumbai. Kasus yang menimpa anak perempuan pun masih mengkhawatirkan, dengan sembilan kasus tersebar di berbagai kecamatan. Sementara itu, satu kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Timpeh.
Verifikasi Kabupaten Layak Anak Terancam oleh Kasus Kekerasan
Pada Juni 2023, Pemkab Dharmasraya menggelar Vidcon Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Kabupaten Layak Anak, dengan evaluasi langsung dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Tim Evaluator Kementerian PPA, Anggin, menyampaikan pentingnya upaya mencegah perkawinan anak dan membangun infrastruktur yang mendukung keamanan anak-anak di luar rumah dan sekolah, seperti area bermain yang aman dan bebas dari risiko kekerasan atau pengaruh negatif.
Namun, lonjakan kasus predator anak ini menguji komitmen dan efektivitas Dharmasraya sebagai Kabupaten Layak Anak. Dengan kasus yang terus bermunculan, masyarakat mempertanyakan, sejauh mana upaya pemerintah mampu melindungi anak-anak Dharmasraya dari ancaman predator?
Editor: Yanti