BeritaDaerahPolitik

Golput Unggul di Pilkada Dharmasraya 2024, Partisipasi Rendah Jadi Sorotan 

481
×

Golput Unggul di Pilkada Dharmasraya 2024, Partisipasi Rendah Jadi Sorotan 

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Quick Count sementara bupati dan wakil bupati Dharmasraya, 27 November 2024,  (Dok, Mediainvestigasi.net/Yanti)

 

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net- 28 November 2024 – Pilkada Dharmasraya 2024 menjadi ajang yang mencuri perhatian, namun hasilnya justru memunculkan keprihatinan. Berdasarkan quick count internal PDIP pada 27 November, angka golput mencatatkan rekor tertinggi, mengalahkan pasangan calon tunggal dan kotak kosong.

Dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 168.913, golput mendominasi dengan 76.421 suara. Sementara pasangan calon Anisa-Leli meraih 64.217 suara (63 persen) dari suara sah, disusul kotak kosong dengan 28.275 suara (31 persen). Data ini masih bersifat sementara, dengan sisa 15 TPS belum terinput.

Partisipasi Rendah di Berbagai TPS.

Pantauan di sejumlah TPS menunjukkan angka partisipasi yang rendah. Di TPS 01 Gunung Medan, dari total 481 DPT, hanya 204 pemilih yang hadir. Situasi serupa terjadi di TPS 06 Nagari Abai Siat, di mana hanya 224 dari 418 DPT yang menggunakan hak pilih.

Kondisi ini juga terlihat di Blok C Sitiung 4, yang mencakup 7 TPS. Dari total DPT sebanyak 2.527, hanya 1.396 pemilih yang hadir. Bahkan, di salah satu TPS di Kecamatan Koto Baru, hingga pukul 12.50 WIB, dari 595 DPT, hanya 283 yang memberikan suara.

KPU Dharmasraya: Rekapitulasi Mulai 28 November.

Menanggapi hasil sementara ini, Komisioner KPU Dharmasraya Wilri Iswandi, yang juga Ketua Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, menjelaskan tahapan rekapitulasi akan berlangsung sesuai jadwal. “Berdasarkan PKPU Nomor 18 Tahun 2024, rekapitulasi tingkat kecamatan dilakukan pada 28 November hingga 3 Desember, dilanjutkan rekap tingkat kabupaten pada 29 November hingga 6 Desember. Pengumuman resmi hasil keseluruhan suara akan dilakukan pada 29 Desember,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Inhil HM WARDAN Lepas Pawai Ta'aruf MTQ Ke-18 Tingkat Kecamatan Kempas

Meski hasil resmi belum diumumkan, fenomena rendahnya partisipasi pemilih ini memicu diskusi luas di masyarakat. Banyak yang menilai angka golput yang tinggi mencerminkan kekecewaan publik terhadap opsi politik yang tersedia, terutama dengan hadirnya pasangan calon tunggal.

Analis: Pilkada Ini Cermin Ketidakpuasan Masyarakat.

Pengamat politik lokal, Heri B, menilai tingginya angka golput adalah sinyal penting bagi semua pihak. “Fenomena golput yang mencapai lebih dari 45 persen ini tidak bisa dianggap remeh. Ini adalah ekspresi protes dari masyarakat yang merasa tidak memiliki pilihan alternatif yang memadai,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya evaluasi mendalam oleh partai politik dan penyelenggara pemilu. “KPU dan partai politik harus mengkaji ulang strategi sosialisasi dan pencalonan agar demokrasi di Dharmasraya benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat.”

“Tingginya angka golput ini akan menjadi cambuk bagi pemimpin terpilih atau justru mencerminkan tantangan bagi pemerintahan ke depan,” ungkapnya lagi.

Menunggu Hasil Resmi.

Hingga berita ini diturunkan, KPU Dharmasraya masih melakukan penghitungan manual dari TPS-TPS yang belum terinput. Publik kini menanti hasil resmi Pilkada Dharmasraya 2024 untuk melihat sejauh mana angka golput ini akan memengaruhi dinamika politik di wilayah tersebut.

Editor: Yanti 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *