Ilustrasi gambar (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net – Menjelang peringatan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli mendatang, seluruh nagari di Kabupaten Dharmasraya tengah berjibaku menyelesaikan proses pembentukan dan kepengurusan Koperasi Merah Putih. Inisiatif ini menjadi semangat baru dalam membangun ekonomi kerakyatan dari desa.
Hal ini disampaikan Wali Nagari Sungai Duo, Ali Amran, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, yang digelar di Aula Kantor Bupati Dharmasraya pada Minggu, 14 April 2025.
“Dalam Rakor bersama Ibu Wabup, kami diminta segera menuntaskan pembentukan koperasi merah putih. Seluruh perangkat nagari, Bamus, tokoh masyarakat, dan dinas terkait harus dilibatkan agar koperasi ini bisa segera jalan sebelum Hari Koperasi Nasional,” ujar Ali Amran.
Menurutnya, instruksi ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membangun kemandirian ekonomi nagari melalui koperasi yang berbasis gotong royong.
Leli Arni: Saatnya Desa Jadi Pilar Ekonomi Bangsa
Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, dalam arahannya mengajak seluruh wali nagari untuk tidak hanya fokus pada pendirian koperasi, tetapi juga menggali potensi lokal nagari dalam semangat One Village One Product (OVOP).
“Mari kita jadikan Rakor ini sebagai upaya bersama — pemerintah pusat, daerah, dan nagari — dalam membangun Dharmasraya yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Dengan kolaborasi yang erat, kita bisa mewujudkan Dharmasraya Sejahtera Merata,” kata Leli Arni.
Ia berharap koperasi di setiap nagari tidak hanya formalitas, tetapi menjadi wadah nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Koperasi Merah Putih adalah program strategis nasional yang bertujuan membangun kekuatan ekonomi dari desa. Berdiri atas semangat nasionalisme dan gotong royong, koperasi ini menargetkan sektor-sektor strategis seperti pertanian, perikanan, UMKM, hingga penyediaan kebutuhan pokok.
Beberapa manfaat utama yang diharapkan dari koperasi ini antara lain:
Akses modal usaha yang lebih mudah bagi petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Peningkatan pendapatan masyarakat lewat sistem pemasaran kolektif.
Penguatan solidaritas sosial dan partisipasi demokratis melalui prinsip satu anggota satu suara.
Penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur desa.
Stabilisasi harga kebutuhan pokok melalui unit usaha koperasi yang dikelola masyarakat sendiri.
Tantangan Masih Mengintai, Tapi Harapan Lebih Besar
Namun jalan menuju koperasi yang sehat dan mandiri tidak selalu mulus. Tantangan seperti rendahnya literasi keuangan, potensi penyalahgunaan dana, hingga keterbatasan sumber daya manusia, menjadi catatan penting.
Namun dengan pendampingan berkelanjutan, transparansi pengelolaan, dan partisipasi aktif masyarakat, Koperasi Merah Putih diyakini akan menjadi tulang punggung baru ekonomi desa.
Tak main-main, pemerintah pusat menggelontorkan dana besar sebagai modal awal koperasi ini. Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, menyebut satu koperasi bisa mendapatkan Rp3 hingga Rp5 miliar. Jika dihitung secara nasional, kebutuhan anggaran mencapai Rp240 hingga Rp400 triliun.
Editor: Yanti