Deretan kios di Sentra IKM Logam Dharmasraya (Dok, Mediainvestigasi.net/Yanti)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net– Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam Dharmasraya yang dahulu digadang-gadang sebagai pusat perbengkelan logam kini justru terbengkalai. Mesin-mesin yang dulu menjadi kebanggaan, seperti bubut, milling, cutting, dan roll, kini hanya menjadi saksi bisu kegagalan pengelolaan.
Musiran, mantan tenaga ahli yang dulu dipercaya mengelola sentra tersebut, kini hanya bisa menyaksikan bagaimana fasilitas yang seharusnya menopang ekonomi lokal justru meredup. “Dulu kios-kios ini diisi oleh pelaku usaha perbengkelan jenis logam, tapi mereka tidak bertahan lama. Akhirnya, mereka memilih untuk pindah keluar dari sini,” ujarnya dalam wawancara dengan media ini (8/3).
Kini, dengan dana pribadi, Musiran tetap berkarya. Ia membuka satu kios perbengkelan di sentra tersebut dan berbagi ilmu dengan anak-anak magang dari salah satu SMK di Sungai Rumbai. Bahkan, dengan anggaran hanya sekitar Rp 6 juta, ia mampu membuat alat pencacah pakan ternak sapi—sebuah bukti bahwa keahlian dan potensi industri logam di Dharmasraya masih ada, hanya saja dibiarkan terabaikan.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Dharmasraya, Ronie Puska mengkonfirmasi anggaran untuk sentra IKM Logam setiap tahun hanya untuk operasional seperti gaji pegawai dan listrik.
“Kalo program khusus 2025 tidak ada, palingan kami yang berusaha mencari pelaku usaha untuk mengisi kios-kios tersebut,”ucap Roni Puska.

Menanggapi kondisi ini, Anggota DPRD Dharmasraya dari Fraksi Golkar, Herianto, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bertanggung jawab. “Sentra IKM Logam adalah aset daerah. Sudah semestinya Pemda merawat serta mengelolanya dengan baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.
Herianto menyoroti kurangnya perhatian Pemda terhadap potensi yang seharusnya bisa menjadi pusat ekonomi berbasis industri logam di Dharmasraya. Jika dibiarkan terus terbengkalai, sentra ini bukan hanya akan menjadi beban, tetapi juga bukti nyata kegagalan pemerintah dalam mengelola aset daerah yang seharusnya bisa berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Lantas, apakah Pemda Dharmasraya akan tetap membiarkan Sentra IKM Logam mati suri, ataukah akhirnya turun tangan untuk menyelamatkan aset yang nyaris terlupakan ini?
Editor: Yanti