Pembinaan Kepribadian, WBP Lapas Bukittinggi Dengarkan Siraman Rohani
Bukittinggi (SUMBAR), –Mediainvestigasi.net–
Dalam rangka pembinaan kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi mengadakan Program-Program Pembinaan di Bidang Keagamaan. Warga Binaan Lapas Bukittinggi mendengarkan siraman rohani (ceramah Agama).
Program Pembinaan di Bidang Keagamaan ini dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu atau tiga kali dalam satu minggu.
“Program Keagamaan yang dilakukan ini ceramah keagamaan yang Penceramah/Ustadz nya didatangkan dari luar Lapas. Seperti hari ini dinilai pukul 10.00 WIB kembali diadakan ceramah keagamaan” ujar Kalapas Herdianto, Amd. IP, SH, M.Si menjelaskan.
Ceramah Keagamaan kali ini disampaikan oleh Ustadz Muhammad Rum dari Penyuluh Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi dengan tema” Memandikan Jenazah”.
“Setiap Narapidana yang beragama Islam maka akan diberikan Pembinaan Kerohanian Agama Islam begitu juga bagi Napi yang Non Muslim juga diberikan pembinaan sesuai Agama masing-masing. Intinya semua Napi diberikan Pembinaan Keagamaan sesuai Agama masing-masing supaya hidup seluruh Napi setelah kembali berkumpul keluarganya setelah bebas bisa menunaikan ibadah sehingga dapat mencegah dari perbuatan yang tidak baik” tambah Herdianto.
Herdianto juga mengatakan bagi Narapidana yang tidak bisa/ belum lancar mengaji juga bisa diajarkan mengaji.
” Jadi hidup Napi di dalam Lapas Kelas IIA Bukittinggi bisa berarti dengan hidup menjalankan syariat Agama” jelas Herdianto.
Nova Herman, SH, selaku Kasi Binadik menerangkan, setiap Napi selain diberikan pengajian-pengajian yang mendatangkan Ustadz dari luar Lapas juga diajarkan mengaji.
” Yang tepat belajar mengaji diberikan bagi yang sudah bisa membaca Al-Qur’an bagi yang belum maka diajarkan dari dasar (Iqro) serta diajarkan praktek-praktek Sholat dan memandikan Jenazah sehingga waktu Napi di dalam Lapas kls tidak hanya sekedar menjalankan hukuman saja tapi lebih berarti lagi dengan bisa mengisi waktu belajar Agama” jelas Kasi Binadik.
Setelah belajar Pembinaan Keagamaan maka setiap Napi yang akan mengajukan Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), maka akan diuji atau disuruh dulu mempraktekan Sholat yang benar mulai dari Takbir sampai Salam serta artinya. Semua itu tujuannya agar Napi bisa melaksanakan ibadah tidak hanya di dalam Lapas saja tapi juga di luar Lapas, sehingga setelah kembali ke masyarakat dengan harapan Napi tidak lagi mengulangi kejahatan lagi” tambah Nova Herman, SH.
Untuk lancarnya Program Keagamaan di Lapas Kelas IIA Bukittinggi maka setiap acara keagamaan seluruh petugas penjagaan di Blok akan memeriksa seluruh kamar untuk memastikan semua Napi mengikuti kegiatan ini.
“Bagi Napi yang melanggar dan tidak ikut akan dicatat nama dan kamar serta alasannya , lalu akan diberikan sanksi” tambah Abdul Silaban, SH selaku KPLP Lapas Bukittinggi.
Sementara Petugas Kerohanian, Zulherman, SH, MH mengatakan meteri-materi yang disampaikan dalam kegiatan keagamaan ini sangat bermanfaat bagi Warga Binaan, seperti memandikan jenazah, yang nantinya bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
Setiap acara keagamaan juga dibantu oleh Tamping (Tahanan Pendamping) Masjid, untuk Absen dipercayakan kepada Ridwan dan Moderator Ihsanul Padli. (dt)