Pematang Siantar, -Mediainvestigasi.Net–Sabtu 10/6/2023,Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bersama Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPD PIKI) Sumatera Utara, Dr Badikenita P Sitepu dan Dr Naslindo Sirait melantik Basrin A Nababan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPC) PIKI Kota Pematang Siantar.
Secara bersamaan juga pelantikan dilakukan terhadap Dewan Penasehat yang diketuai dr Sarmedi Purba SpOg, dan Dewan Pakar yang diketuai Dr Muktar Panjaitan, Sabtu (10/6/23).
Pelantikan ini diawali ibadah dengan mengambil tema, “Usahakanlah Kesejahteraan kota ke mana kamu Aku Buang,dan Berdoalah untuk Kota Itu Kepada TUHAN, Sebab Kesejahteraannya Adalah Kesejahteraanmu” (Yeremia 29:7) dan sub tema, “Allah Menghendaki Setiap Orang Percaya Mendoakan Dan Berperan Mengusahakan Kesejahteraan Kota Dimana Ia Tinggal”. Sementara renungan Firman Tuhan disampaikan oleh Praeses HKBP, Pdt Maurixon Silitonga MTh.
Usai pelantikan, Dr Naslindo Sirait berpesan kepada para jajaran pengurus PIKI Kota Pematang Siantar yang baru dilantik untuk sesegera mungkin berkarya,karena “Pelantikan ini adalah sebagai langkah awal, jangan sampai berhenti,mengingat sering sekali organisasi dibentuk, setelah itu tidak berbekas, tidak memberikan makna apa-apa. Kami percaya, dengan adanya dewan pakar, disitulah kompetensi PIKI dibangun, dan mereka harus dilibatkan dan diberdayakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Naslindo yang merupakan Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara ini menekankan bahwa PIKI adalah gerakan pemikiran, maka pemikiran-pemikiran metodologis, akademis diharapkan dari para dewan pakar.
“Karena itu dewan pengurus harus aktif membangun kerjasama, berkolaborasi dengan perguruan tinggi,” tegasnya.
Naslindo yang baru ditunjuk jadi Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Samosir ini lebih lanjut menegaskan, sebagai gerakan pemikiran, PIKI harus membangun masyarakat yang berpengetahuan.
“Selama ini kita sudah dibangun dari sisi spiritualitas, membangun keimanan, tetapi seiring dengan itu kita harus membangun masyarakat yang berpengetahuan. Karena itu, gerakan PIKI adalah gerakan Neo-Modernisme,” ujarnya.
Neo-Modernisme, dijelaskan Naslindo, adalah seiring dengan prinsip Kebenaran Ilahi, Prinsip Alkitab, tapi juga adaptasi teknologi, kemajuan perubahan, modernisasi juga harus diadopsi dengan baik.
“Supaya, kalau di satu sisi kita hanya menonjolkan keimanan tanpa mengadopsi teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang, maka kita akan sulit untuk maju,” tukasnya.
“Tetapi juga, tanpa iman yang kuat, atau hanya mengadopsi, menggunakan teknologi dan modernisasi, maka kita akan bisa tercabut dari akar budaya, termasuk dari kebenaran-kebenaran firman Tuhan,” sambungnya
Naslindo menyebut, bahwa membangun masyarakat yang berpengetahuan diawali dengan kesadaran. “Karena hanya masyarakat yang sadarlah, yang mau berubah,” ujarnya.
Pelantikan dan pengukuhan PIKI Kota Pematang Siantar itu dihadiri oleh Ketua Komisi II DPR RI Dr Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua PGI Kota Pematang Siantar Pdt Rumanja Purba, Astronout Nainggolan dan Netty Sianturi dari DPRD Kota Pematang Siantar, Ketua GAMKI Hendra Simanjuntak, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Maranaik Hasibuan, Ketua GMKI, perwakilan Kapolres dan Wali Kota Pematang Siantar, Pimpinan Umum Harian Mistar dan mistar.id Mangapuli Banurea, serta undangan lainnya.
Penulis (Jhonry Sitorus)