MEDIAINVESTIGASI.NET – Kalera merupakan kata dalam bahasa Minangkabau yang digunakan untuk mengungkapkan rasa marah atau kesal.
Kata itu tepat digunakan untuk pembuat film dokumenter yang melecehkan warga Gaza. Mereka (kalera) menyatakan telah mewawancarai kelompok pemukim pinggiran, yang secara terbuka menyatakan bahwa warga Palestina harus diusir atau dibunuh.
Bahkan, dari atas perahu wisata, warga israel disebut menunjuk wilayah mana yang akan mereka tinggali di Gaza.
“Mereka sendiri memilih untuk mengatakan bahwa tinggal bersama warga Palestina tidak mungkin,” kata jurnalis TRT World.
Ya! Film dokumenter terbaru “Holy Redemption: Stealing Palestinian Land” oleh TRT World merekam pemimpin kelompok pemukim ilegal israel menjual paket wisata tur perahu bagi keluarga untuk melihat kehancuran di Gaza. Ia juga mengklaim masa depan wilayah kantong Palestina tersebut.
“Mulai sekarang, Gaza akan sepenuhnya jadi milik Yahudi,” Daniella Weiss, kepala gerakan pemukim sayap kanan Nachala, menyatakan pada kelompok tur tersebut, yang meliputi anak-anak kecil dan anggota parlemen israel, Knesset, lapor Morocco World News, dikutip Kamis (26/9/2024).
Film dokumenter tersebut memperlihatkan hubungan dekat antara Weiss dan Perdana Menteri (PM) israel benjamin netanyahu. Namun israel tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait tuduhan ini.
“Kita semua sangat akrab dengan pemukiman tersebut, tapi kita tidak pernah diperlihatkan mekanisme bagaimana mereka memulainya, dengan keluarga-keluarga Zionis yang tinggal dalam karavan di puncak bukit, tentara israel datang untuk ‘melindungi’ mereka, dan menyatakan tempat itu sebagai bagian dari israel,” kata si kalera, pembuat film dokumenter tersebut.
Sumber: Liputan6 judul “Sakit Jiwa, Warga Israel Jual Paket Wisata Tur Perahu untuk Melihat Kehancuran di Gaza”
Editor: Shendy Marwan