Ilustrasi Gambar Kampanye (Dok, Istimewa)
Dharmasraya, Mediainvestigasi.net-27 September 2024-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Dharmasraya semakin memanas, namun bukan hanya calon yang menjadi sorotan, melainkan juga perilaku tim sukses mereka. Sejumlah pengamat politik lokal yang enggan disebutkan namanya menilai, etika buruk tim sukses menjadi penyebab utama hilangnya simpati masyarakat terhadap pasangan calon.
Di tengah dinamika politik yang berkembang, beberapa tim sukses dianggap sering melanggar batas-batas etika. Mereka kerap melontarkan perkataan kasar, menjustifikasi hal-hal yang tidak benar, dan bahkan tak ragu menyebarkan informasi palsu melalui media sosial. Praktik semacam ini dianggap merusak citra pasangan calon yang mereka dukung.
“Sungguh disayangkan, masyarakat saat ini sudah lebih cerdas dalam menilai. Ketika tim sukses bertindak tidak beretika, maka yang dirugikan adalah pasangan calon itu sendiri,” ungkap salah satu pengamat politik lokal.
Pengamat tersebut menekankan pentingnya menjaga kampanye tetap berada di jalur yang baik dan positif. Masyarakat sudah semakin jenuh dengan aksi-aksi yang dinilai tidak pantas. “Masyarakat Dharmasraya sudah lelah melihat hal-hal menjijikkan dari para tim sukses ini. Kampanyelah dengan baik, tunjukkan hal-hal positif dari pasangan calon dalam koridor yang etis dan terhormat,” tambahnya.
Saat ini, di Dharmasraya hanya ada satu pasangan calon yang maju melawan kotak kosong. Kondisi ini seharusnya menjadi kesempatan bagi tim sukses untuk mengedepankan kampanye yang positif, memberikan ruang bagi masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani. Namun, jika perilaku buruk terus dipertontonkan, kotak kosong bisa saja menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat yang kecewa.
Masyarakat Pintar, Pilihan Bisa Berubah.
Dalam lanskap politik yang terus berubah, masyarakat Dharmasraya dianggap sudah semakin bijak dalam menentukan pilihannya. Fakta bahwa pasangan tunggal melawan kotak kosong menjadi sorotan penting, mengingat suara rakyat kini lebih dipengaruhi oleh faktor kepercayaan dan integritas. Tim sukses yang terus menerus melanggar norma-norma kampanye justru akan menurunkan elektabilitas calon yang mereka dukung.
“Etika dalam kampanye harus menjadi perhatian utama. Jika masyarakat terus melihat perilaku yang tidak pantas dari tim sukses, jangan salahkan jika simpati beralih, bahkan kepada kotak kosong,” ucap salah satu warga yang mengikuti perkembangan politik di daerah ini.
Di tengah situasi ini, para pengamat dan masyarakat berharap, pasangan calon dan tim suksesnya dapat memperbaiki sikap dan memberikan contoh yang baik, terutama dalam kampanye yang positif dan membangun. Di saat yang menentukan ini, etika adalah kunci bukan sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan kemenangan dalam hati dan pikiran masyarakat.
Pilkada 2024 : Pertarungan Melawan Kotak Kosong.
Dengan hanya satu pasangan calon yang maju di Pilkada Dharmasraya, kotak kosong menjadi pilihan nyata bagi masyarakat yang tidak puas dengan cara kampanye yang berlangsung. Kondisi ini menjadi alarm bagi pasangan calon dan tim suksesnya untuk berhati-hati dalam setiap langkah kampanye mereka.“Tim sukses harus menghindari politik kotor dan menjaga etika dalam setiap langkah mereka. Jangan sampai pasangan calon menjadi korban dari ulah tim sukses yang tidak bertanggung jawab,” tutur seorang pengamat politik lainnya.
Ditambahkan lagi,”Pilkada bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi juga bagaimana proses itu dijalankan. Jika prosesnya kotor, maka legitimasi hasilnya pun akan dipertanyakan,”jelasnya.
Editor: Yanti