BeritaCommunityDaerahEkonomiKesehatanLifestyleNasionalOpiniPembangunanPendidikanSosial

HPN 2025: Ketahanan Pangan Keluarga, Solusi Kemandirian Bangsa

779
×

HPN 2025: Ketahanan Pangan Keluarga, Solusi Kemandirian Bangsa

Sebarkan artikel ini

HPN 2025: Pers Mengawal Ketahanan Pangan Untuk Kemandirian Bangsa (Slogan HPN Kalsel. Dok, istimewa)

 

Dharmasraya, Mediainvestigasi.net-Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.” Diakui sebagai pilar keempat demokrasi, pers terus berperan dalam mengawasi dan mengkritisi kebijakan publik, termasuk dalam isu vital seperti ketahanan pangan.

Namun, di tengah perbincangan besar tentang kemandirian bangsa, ada satu pertanyaan mendasar: Bagaimana ketahanan pangan dimulai dari skala terkecil, yaitu keluarga?

Ketahanan Pangan Dimulai dari Rumah

Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa—tanah yang subur, laut yang kaya ikan, dan udara yang masih bersih. Sayangnya, pola konsumsi masyarakat masih cenderung konsumtif. Hampir semua kebutuhan pokok dibeli, bukan diproduksi sendiri. Dampaknya? Saat harga sembako melonjak, banyak keluarga kesulitan mencukupi kebutuhan harian.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,46 juta orang. Lapangan pekerjaan yang semakin sulit, ditambah harga kebutuhan pokok yang terus naik, semakin menekan daya beli masyarakat.

Solusinya? Ketahanan pangan berbasis keluarga.

Satu Keluarga, Satu Edukasi Ketahanan Pangan

Jika pemerintah serius ingin membangun ketahanan pangan nasional, langkah pertama adalah memastikan setiap keluarga memiliki pemahaman dan keterampilan dasar dalam bertani dan beternak. Dengan kata lain, satu keluarga, satu orang yang menguasai ketahanan pangan.

Bayangkan jika setiap rumah tangga memiliki:

✅ Kebun kecil di halaman rumah untuk menanam sayur dan buah.

✅ Kolam ikan atau ternak unggas sederhana untuk memenuhi kebutuhan protein.

✅ Pelatihan pengolahan pangan agar bahan makanan bisa bertahan lebih lama dan bernilai ekonomi.

Dengan edukasi dan pendampingan yang berkelanjutan, setiap keluarga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi empat sehat lima sempurna tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasar.

Baca Juga :  Bupati Inhil Membuka Secara Resmi TMMD Ke -116 di Desa Pengalihan

Peran Pemerintah: Lebih dari Sekadar Wacana

Jika pemerintah benar-benar ingin mewujudkan ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa, langkah nyata yang harus dilakukan adalah:

1. Menyediakan pelatihan gratis tentang pertanian dan peternakan skala rumah tangga.

2. Memberikan bantuan bibit, pupuk, dan alat sederhana agar masyarakat bisa langsung mempraktikkan.

3. Membentuk kelompok tani keluarga di setiap desa sebagai wadah berbagi ilmu dan hasil panen.

4. Evaluasi berkala dan pendampingan agar program ini tidak hanya menjadi proyek seremonial.

Saat ketahanan pangan dibangun dari tingkat rumah tangga, dampaknya akan terasa secara nasional. Masyarakat tidak hanya mandiri secara pangan, tetapi juga lebih tahan terhadap krisis ekonomi.

HPN 2025 mengingatkan bahwa pers memiliki peran penting dalam mengawal isu ini. Tugas pers tidak sekadar menulis, tetapi memastikan kritik dan gagasan didengar serta diwujudkan dalam kebijakan nyata.

Kini, saatnya kita bertanya: Apakah pemerintah siap menjadikan ketahanan pangan keluarga sebagai prioritas?

Editor: Yanti 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *